PERTUNJUKAN Reog Ponorogo mengundang decak kagum penonton di Paris. Aplaus panjang diberikan untuk enam seniman reog asal Ponorogo yang unjuk kebolehan dalam Exhibition Pencak Silat Road to Olympic itu, pada Sabtu (27/07/2024) waktu Prancis.
Duta Besar Indonesia untuk Prancis Muhamad Oemar ikut bangga atas apresiasi masyarakat luar negeri terhadap Reog Ponorogo. Apalagi, dia sebelumnya tidak menyangka kesenian asli Indonesia mendapat kehormatan memeriahkan acara Pra Olimpiade Paris 2024. “Kehormatan untuk Ponorogo dan Indonesia,” kata Oemar.
Dia mengaku salut karena Pemerintah Kabupaten Ponorogo mendukung penuh kelestarian reog dengan menggelar festival rutin setiap tahun. Setiap desa di Ponorogo juga memiliki grup reog sehingga jumlahnya mencapai ratusan. “Seniman reog merasa mendapat ruang untuk terus berekspresi,” terangnya.
Oemar merasa optimistis United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) segera menetapkan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB). Organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) itu akan menggelar sidangnya di Paraguay, pada Desember mendatang. “InsyaAllah tiba waktunya Reog Ponorogo mendapat pengakuan dari dunia,” tegasnya.
Sementara itu, Wisnu HP, salah seorang duta seniman ke Prancis, mengungkapkan bahwa Reog Ponorogo juga tampil dalam penjemputan Royke Lumowa yang bersepeda keliling dunia selama setahun dari Jakarta menuju Paris, pada Senin (29/07/2024) waktu setempat. “Reog Ponorogo tampil di sejumlah negara Eropa semoga menginspirasi para seniman muda untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya yang adi luhung ini,” ungkap Ketua Dewan Kesenian Ponorogo itu.
Sesuai jadwal, Wisnu bersama lima seniman reog dari Ponorogo bakal melanjutkan perjalanan ke Jerman untuk mengisi workshop pelatihan koreografi tari jathil. Nantinya, hasil workshop tersebut dipentaskan bersama dalam even Indonesia Culture & Arts Festival (ICAF) di Frankfurt pada 9-11 Agustus 2024.